buat flowchart mencari bilangan ganjil antara 1-n




















program:


input









output

a. Case Of

flowchart


















Pernyataan CASE biasa digunakan untuk masalah pilihan berganda.
Misal kita ingin memilih salah satu jurusan FKIP di UMM, (ada 5 jurusan FKIP di UMM yaitu :
Matematika, Biologi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Civic Hukum)
Berikut Algoritmanya:
1). Mulai
2). Masukkan kode jurusan yang ingin dipilih ( kode 1-5), baca sebagai variabel ‘kode’.
3). Case kode Of
4). Masukkan pilihan-pilihan jurusan tersebut kedalam kode
Yaitu kode :

1 = Matematika
2 = Biologi
3 = Bahasa Indonesia
4 = Bahasa Inggris
5 = Civic Hukum
5). Jika kode 1 maka memilih jurusan Matematika, jika tidak maka lanjut kelangkah 6
6). Jika kode 2 maka memilih jurusan Biologi, jika tidak maka lanjut kelangkah 7
7). Jika kode 3 maka memilih jurusan Bahasa Indonesia, jika tidak maka lanjut kelangkah 8
8). Jika kode 4 maka memilih jurusan Bahasa Inggris, jika tidak maka lanjut kelangkah 9
9). Jika kode 5 maka memilih jurusan Civic Hukum, jika tidak maka lanjut kelangkah 10
10). Maaf anda salah memasukkan kode jurusan!
11). Terimakasih
12). Selesai

Berikut program pascalnya 'Case Of'

Input










Output













Dari gambar output diatas tampak bahwa jika dimasukan kode 1-5 maka akan muncul pernyataan jurusan sesuai dengan yang diatas. Sedangkan jika dimasukkan kode selain 1-5 maka pesan yang akan muncul adalah ‘maaf anda salah memasukkan kode jurusan!’.

b. For To Do

Pernyataan FOR biasa digunakan untuk melakukan pengulangan yang jumlahnya telah diketahui sebelumnya. Misal kita ingin menampilkan 10 bilangan asli yang pertama.

Berikut Algoritmanya:

1. Mulai

2. Tentukan variabel nilai awal dari bilangan asli yang diketahui

3. Tentukan variabel nilai akhir dari bilangan asli yang diketahui

4. Nilai awal haruslah lebih kecil atau sama dengan nilai akhir

5. For pencacah 1 To 10 Do

6. Baca sebagai pencacah

7. Selesai

Berikut program pascalnya 'For To Do'

input











Output

SOAL TUGAS 3

Buat algoritma dan program mencari Luas bangun datar!

a. Mencari Luas Layang – layang


Algoritma Menghitung layang-layang

1. Start
2. Masukkan diagonal AC, baca sebagai variabel AC
3. Masukkan diagonal BD, baca sebagai variabel BD
4. Menghitung luas layang-layang dengan rumus :
L = (AC*BD)/2
5. Menampilkan hasil perhitungan luas layang-layang
6. End

Input menghitung luas layang-layang


Output menghitung luas layang-layang

b. Mencari Luas Lingkaran

Algoritma Menghitung Luas Lingkaran

1. Start
2. Membaca nilai pi (pi=3,14)
3. Masukkan jari-jari, baca sebagai variabel R
4. Menghitung luas lingkaran dengan rumus :
L = pi * (r^2)
5. Menampilkan hasil perhitungan luas lingkaran
6. End

Input menghitung luas lingkaran

Output menghitung luas lingkaran


syarat memilih dalam pemilihan umum

>>> Algoritma

  1. Mulai

  2. Baca data WNI

  3. Periksa apakah WNI. Jika iya maka lanjutkan kelangkah 4, jika tidak maka berhenti tidak punya hak pilih

  4. Baca data usia, status

  5. Bila usia 17 tahun maka punya hak pilih, Bila tidak kita lihat dulu statusnya, lanjut ke langkah 6

  1. Jika usia 17 tahun asal sudah menikah maka punya hak pilih, Jika usia 17 tahun dan belum menikah maka berhenti tidak punya hak pilih

  1. Selesai.

syarat memilih dalam pemilihan umum


indah

Algoritma dan Flowchart

Algoritma

Ø Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis (step by step).

Kriteria suatu algoritma:

– Ada input dan output

– Efektivitas dan efisien

– Terstruktur

Ø Permasalahan

Permasalahan :

Buat algoritma untuk menghitung Luas Segitiga

Rumus :

Luas Segitiga =1/2 * a * t

Ø Algoritma:

· Tentukan nama variabel yang akan menampung data panjang alas dan tinggi pada luas segitiga

· Masukkan (Inputkan) data panjang alas dan tinngi pada variabel yang sudah ditentukan

· Hitung luas segitiga

· Tampilkan (Outputkan) Luas segitiga

Flowchart

Ø Flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma dalam suatu program atau prosedur sistem secara logika, yang menyatakan arah alur program dalam menyelesaikan suatu masalah.

Ø Perumusan untuk mencari luas segitiga diatas adalah:

L= 1/2*a*t

di mana, L adalah Luas segitiga, a adalah panjang alas segitiga, dan t adalah tinggi segitiga

Gambar flowchartnya

Input dan Output

INPUT/OUTPUT

  1. Write dan Writeln

Perintah Write dan Writeln adalah perintah yang berguna untuk menampilkan hasil atau proses pengolahan data ke layar monitor atau menuliskan data kedalam peralatan penyimpanan. Sebagai contoh untuk mencetak kata kata ‘Indah Belajar pascal’, Perintah yang dapat diberikan adalah:

Write(‘Indah Belajar pascal’);

Atau bila menggunakan Writeln, maka perintah yang diberikan adalah:

Writeln(‘Indah Belajar pascal’);

Untuk melihat perbedaan kedua perintah tersebut kita dapat mengetikkan program dibawah ini dan coba jalankan !!

Begin

Write(‘Indah Belajar pascal’);

Writeln(‘Indah Belajar pascal’);

Write(‘Indah Belajar pascal’);

Writeln(‘Indah Belajar pascal’);

Writeln(‘Indah Belajar pascal’);

Writeln(‘Indah Belajar pascal’);

End

Hasil program tersebut akan seperti dibawah ini:

Indah Belajar pascalIndah Belajar pascal

Indah Belajar pascalIndah Belajar pascal

Indah Belajar pascal

Indah Belajar pascal

Dari hasil tsb, dapat diambil kesimpulan bahwa:

  • Menggunakan write, setelah mencetak kata-kata yang diberikan kursor akan diletakkan disamping hasil cetakan . Hal ini menyebabkan bila kita mencetak lagi kata-kata tersebut akan dicetak disamping cetakan tersebut.

  • Menggunakan Writeln, setelah mencetak kata-kata yang diberikan kursor akan dipindahkan kebawah satu baris dengan horizontal pada awal baris. Jadi bila kita melakukan proses cetak setelah perinta Writeln, kata-kata yang dicetak akan terdapat dibawah kata- kata yang dicetak sebelumnya.


  1. Read dan Readln

Perintah Read dan Readln dapat digunakan untuk membaca data yang diketikkan dari papan-kunci/keyboard atau membaca data dari peralatan penyimpanan. Memang tidak ada perbedaan yang jelas antara perintah Read dan Readln, perbedaan ini akan terdapat pada operasi operasi file, sedang perbedaan bila input dari standart input atau keyboad adalah pada pemasukan Enter. Read tidak menerima Enter, sedang Redln akan menerima Enter sebagai masukan.

Adapun tata penulisan dari perintah Read ini adalah :

Read (var1,var2,var3,..)

Agar lebih jelasnya, Cobalah ketikkan program dibawah ini dan jalankan.

Var

A: Interger;

Begin

Write(‘Masukkan suatu angka: ‘);

Read(A);

Writeln(‘Angka yang baru anda masukkan adalah: ‘A);

End


Bila program tersebut dijalankan akan muncul layar hasil dengan kursor berkedip-kedip dimana arti kursor tsb adalah meminta kita untuk memasukkan sesuatu. Dalam progran ini yang anda masukkan adalah suatu bilangan bulat dan menekan Enter untuk akhir masukan. Bila kita memasukkan suatu karakter akan timbul kesalahan.

Bila melihat kembali layar hasil, maka masukan telah tercetak dilayar besama kata-kata yang terdapat pada perintah Writeln. Kita tidak hanya dapat memasukkan angka-angka bulat, tetapi juga bilangan pecahan untuk tipe variabel real dan kumpulan karakter dalam bentuk string. Contoh untuk string dapat dilihat pada contoh program dibawah ini.

Var

Nama: String ;

Begin

Write (’Masukkan Nama Anda: ‘)

Read(Indah);

Writeln(Selamat belajar pascal ‘,Indah);

End

Bila program tersebut diproses, program akan menampilkan kata kata ‘Masukkan Nama Anda;’ dan pada saat ini kita harus memasukkan sebuah nama dan menekan Enter untuk akhir masukan. Baris berikutnya yang terlihat pada layar hasil adalah kalimat ‘Selamat Belajar Pascal’ Indah.



perbedaan bilangan dengan angka

Perbeda’an Angka dengan Bilangan

Banyak orang yang mungkin menganggap kalau angka dan bilangan adalah hal yang sama padahal sebenarnya angka dan bilangan adalah hal yang berbeda. Angka tidak lain adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan suatu bilangan sedangkan bilangan itu sendiri merupakan suatu obyek yang abstrak. Obyek matematika adalah abstrak sedangkan apa yang nampak (seperti angka, bilangan, kubus dll) hanyalah merupakan upaya untuk melambangkan hal-hal yang abstrak.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut :

25——-> mana angka dan mana bilangan pada “25″?

Pada “25″ terdapat dua angka, yaitu angka 2 dan angka 5 sedangkan 25 itu sendiri merupakan bilangan yang melambangkan suatu kuantitas (panjang, berat, umur dll). Jadi “2″ dan “5″ tersebut merupakan angka-angka yang digunakan untuk melambangkan bilangan “25″, tentu saja angka-angka 2 dan 5 juga dapat digunakan untuk melambangkan bilangan-bilangan yang lain tergantung dari banyaknya angka “2″ dan “5″ yang digunakan dan juga tergantung posisi peletakan angka-angka tersebut.

Kesimpulannya adalah terdapat 10 angka atau lambang bilangan, yaitu mulai dari 0, 1, 2, … sampai 9. 10 angka tersebut dimaksudkan pada sistem penulisan latin, tentu saja masih banyak sistem penulisan yang lain (seperti Arab, Jawa, Cina, Romawi, Babilonia dll).